Yang kurindukan adalah ketika kemacetan menjadi satu tradisi.
Di balik kaca mobil saling menebarkan senyuman, senyum kemenangan.
Yang kurindukan adalah kue keju, nastar, sagu, apa pun namanya.
Mereka berteman baik denganku di hari itu.
Yang kurindukan adalah masakan khas setiap tetangga.
Saling bersilaturahmi sembari mencicipi hidangan yang disediakan.
Yang kurindukan adalah ketika ponselku tak henti-hentinya berbunyi.
Semua kontak di ponselku menyampaikan maafnya.
Yang kurindukan adalah gema takbir yang berkumandang dari setiap penjuru kota.
Menusuk gendang telingaku, membangkitkan keimananku.
Yang kurindukan adalah ketika berkumpul dengan sanak saudara.
Bercanda, tertawa, terkadang pertengkaran kecil, saling berbagi kebahagiaan.
Yang kurindukan adalah aku, kedua kakakku, dan kedua orang tuaku saling berpelukan dalam tangis kemenangan.
Ya, inilah hari itu. Hari kemenanganku. Hari kemenangan kita semua.
Selamat datang wahai Lebaran. Ini adalah suratku untukmu.
Berhasil menggabungkaan sisi humani dan sisi religi. Ayo masih ada 26 hari lagi :)
BalasHapusTerima kasih, mas Sam. Semangat! :D
BalasHapus