Aku merindukan momen itu
Ketika tangannya membelai halus rambutku
Bola matanya hangat menatap mataku
Menghantarkannya pergi ke alam mimpi
Aku merindukan saat itu
Saat tangannya enggan melepaskanku
Dekapan hangatnya yang menyelubungi tubuhku
Bahkan air liurnya yang membasahi tubuhku
Aku merindukan masa itu
Saat dirinya memperkenalkanku dengan teman-temannya
Aku selalu jadi yang pertama, kini aku dianggap tak ada
Waktulah yang jadi penjahatnya, pertambahan usia membuatnya menjadi berbeda
Teknologi telah menyingkirkanku dari hadapannya
Membawaku pergi ke dalam kotak gelap yang tak dapat ditembus cahaya
Tak ada lagi tangan yang mendekapku
Tak ada lagi hangat yang menyelimutiku
Andai aku mayat tubuhku sudah membiru
Akankah kau mengingatku lagi wahai pemilik?
Akankah kau kembali mendekapku dan membelaiku wahai pemilik?
Aku yang dulu menjadi teman setiamu, boneka kesayanganmu
Tidak ada yg sanggup melawan jaman. Bahkan di Las Vegas, permainan terfavorit saat ini adakah Video Poker.
BalasHapusbtw tuh boneka sebelah kanan, serem dah...
BalasHapusSaya selalu sayang bonekaboneka ... huuuhuuu ... jadi sedih baca posting ini, inget boneka2 yg terpaksa diplastikin di lemari karena udah nggak ada tempat lagi.
BalasHapusBtw, setuju sama Diyas, boneka yg orang itu serem ...
@ Mas Sammy : Iya, Mas. Saya inget dulu meninggalkan robot2 dan mainan saya waktu dibelikan playstation. :P
BalasHapus@ Sundea : Seenggaknya mereka masih terbungkus rapi. Tidak seperti mainanku yang rusak dan hilang entah ke mana. :(
hei, ayo menulis puisi lagi Byusyem :D
BalasHapus