About Me

Foto saya
I play at everybody's mind. I live in everybody's heart.

Rabu, 30 Januari 2013

SURAT UNTUK TUHAN


Dengan menyebut nama Allah, yang Maha Pengasih & Maha Penyayang..

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam..

Tahun demi tahun telah terlewati..
Setiap detik yang begitu berharga..

Terkadang menjadi penyesalan, terkadang berupa kebahagiaan, tetapi semua adalah pengalaman..

25 tahun yang lalu, aku dilahirkan..
Bumi beserta isinya bersorak-sorai bergembira, menyambut kehadiran energi baru di dalamnya..

Begitu kecil.. Begitu mungil.. Begitu polos.. Begitu murni..

Fase anak sudah terlewati..
Begitu pun fase remaja..

Sekarang aku sedang menapaki fase kehidupan baru,
mendaki gunung tak berpuncak, hanya imajinasi yang menjadi batasannya.

Semakin hari semakin sering kurenungkan makna kehidupan. Tujuan aku dilahirkan ke dunia.

Rahmatan lil al’min..

Menjadi rahmat bagi semesta dunia..

Itu adalah tujuan akhir hidupku..

Di tahun ke-25 aku dilahirkan, di tengah jatah usia yang semakin terkikis oleh waktu, aku semakin sadar, bahwasanya aku tak pantas lagi meminta.

Aku harus lebih banyak memberi.. memberi.. dan terus memberi..

Aku tidak meminta dilahirkan di keluarga ini, tapi aku sangat bersyukur karena aku memiliki Ibu, Ayah, dan kedua kakak yang luar biasa.

Aku tidak meminta dilahirkan menjadi seorang lelaki gempal, tetapi aku sangat bersyukur karenanya aku dapat belajar untuk berjuang.

Aku tidak meminta dilahirkan di Indonesia, tetapi aku sangat bersyukur karena aku sadar bahwa Engkau telah memberikanku kesempatan untuk menebarkan rahmat-Mu di Negara yang ternodai ini.

Terima kasih ya Allah, atas segala nikmat yang telah Engkau berikan, meski aku tidak pernah meminta.

Engkau yang Maha Bijaksana..
Engkau yang Maha Mengetahui..
Engkau yang Maha Menyayangi..

Hanya satu pintaku dari-Mu, ya Allah, bimbinglah aku untuk terus menapaki kehidupanku di jalan-Mu, jalan shiratal mustaqim, jalan yang Engkau ridhai & rahmati, yang Engkau berikan segala nikmat di dalamnya..

Hingga akhir masa..

Ketika waktu terus berpacu, sementara jiwa telah lepas dari raga..

Karena sesungguhnya Engkau selalu dekat denganku, lebih dekat dari jarak urat nadi di tubuhku..

Aamiin, aamiin, Ya Rabbal Al’amin..

Beranda Aksara, 30 Januari 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar