"Deng. Deng. Deng. Deng. Deng. Deng. Deng. Deng. Deng. Deng. Deng. Deng"
Suara jam dinding kayu tua memecah keheningan malam rumahku menunjukkan waktu sudah jam 12 malam.
Dan di sinilah aku berada. Di pojok kamarku yang berantakan, terduduk diam lemas tak berdaya.
Aku memeluk lututku erat sembari menggerakkan tubuhku dengan harapan itu dapat menghilangkan kegundahanku.
Mengapa !?
Mengapa semua ini terjadi !?
Kesalahan apa yang telah aku perbuat !?
Apakah kesalahku itu begitu besar sampai-sampai aku menjadi seperti ini !?
S u n y i . .
S e n y a p . .
d a n S e p i . .
Hanya itulah yang ku peroleh ketika pertanyaan-pertanyaan tersebut terus menghantui pikiranku dan menggerogoti jiwaku.
Dan aku pun beranjak menuju teras rumahku didampingin oleh sebatang teman setiaku.
Aku terduduk diam memandangi gelapnya langit tak berbintang dan bulan yang lenyap ditelan oleh awan.
H u f f . .
Aku hanya bisa menghela napasku tanpa menghiraukan abu rokok yang berjatuhan mengotori lantai teras rumahku.
H u f f . .
Aku hanya bisa menghela napasku tanpa henti di kesedihan malam dan kesendirianku.
H u f f . .
Aku hanya bisa menghela napasku memikirkan betapa bodohnya diriku ini dan menyesal atas apa yang telah ku perbuat beberapa saat lalu.
Ya. Benar kawan. Aku menyesal, sangat menyesal. Usahaku selama ini digagalkan oleh nafsu sesaat yang menguasai diriku.
Aku menyesal karena aku tidak tidur lebih cepat malam ini dan lebih memilih untuk menonton acara televisi yang sama sekali tidak menghibur.
Aku menyesal karena membiarkan diriku dikuasai oleh nafsu belaka.
Aku menyesal karena telah menghabiskan satu kotak cokelat Cadbury Dairy Milk seorang diri dan menggagalkan dietku hari ini.
*Huahahahahahaha. Cheers buat kalian yg udah baca note ini dan merasa tertipu. Hihihi :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar