Bersih, layaknya hanya menjadi sebuah kata, tanpa makna
Jalan berlubang di seluruh penjuru kota
Banjir melanda merajalela
Pemerintah kota seakan tak punya mata
Hijau dan berbunga
Hanyalah menjadi sebuah legenda
Rimbun pepohonan kini telah sirna
Ketamakan manusia yang membuatnya tiada
Hari demi hari yang telah kau lewati kini menghantui
Hujan pun turun tanpa henti, setiap hari
Ke manakah dirimu yang dulu?
Yang menjadi tempat kami berteduh
Masa demi masa yang telah kau lalui kini beresonansi
Menjadi melodi yang menguak memori
200 tahun lamanya kau telah berdiri
Aku merindukan dirimu yang dulu di sini
Selamat ulang tahun wahai kota Bandung tercinta
Terima kasih telah membiarkan kami menjejakkan kaki di atasmu
Maaf jika kami telah melukaimu
Ini adalah suratku untukmu dari seorang anak Bandung asli
Tidak ada komentar:
Posting Komentar